Pengertian Biogeokimia
Biogeokimia ialah suatu pertukaran atau terjadinya perubahan yang berlansung terus menerus antara komponen ambiotik dengan komponen biotik.
Fungsi Daur Biogeokimia
Fungsi
dari daur biogeokimia yaitu untuk menjaga kelangsungan hidip dibumi,
sebab materi hasil dari daur biogeokimia ini dapat digunakan oleh semua
komponen yang ada dibumi seperti abiotik dan biotik.
Macam-Macam Daur Biogeokimia
- Daur Fosfor
Fosfor merupakan salah satu jenis elemen yang penting dalam kehidupan, sebab semua makhluk hidup membutuhkan fosfor yang
berbentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), yang berguna untuk sumbr energi
metabolisme pada sel. Fosfor berbentuk ion yaitu ion fosfst atau
(PO43-), ion ini terdapat dalam bebatuan. Akibat dari terjadinya erosi
dan pelapukan kemungkinan fosfat akan terbawa ke arah sungai bahkan
sampai kelaut yang membentuk sedimen. Sedimen yang mengandung fosfat
bisa naik ke atas permukaan disebabkan terjadinya geseran gerak dasar
bumi. Tumbuhan mengambil fospat yang masih berbentuk larutan yang berada
didalam tanah.
Sumber
fosfor yang terdapat dibumi yaitu dari bebatuan, tanaman, tanah dan
bahan organik. Daur fosfor yang berberups hasil pelapukan bebatuan
dinamakan input, sedangkan outputnya yaitu berupa fiksasi mineral dab
pelindikan yang dapat dihasilkan oleh output fosfor.
Fosfor
dibagi menjadi dua senyawa yaitu fosfat organik antara lain tumbuhan
dan hewan, dan senyawa fosfat anorganik yaitu air dan tanah.
- Daur Air
Daur
air ialah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air yang di bumi
diman air mampu berpindah-pindah dari daratan, lalu ke udara lalu
kedaratan lagi, dan air pun mampu tersimpan didasar permukan dengan 3
fase yaitu cair yang berbentuk air, padat yang berbentuk es, dan gas
yang berbentuk udara.
Uap
air terdapat di atmosfir, uap air berasal dari air laut dan air dratan
yang menguap karena akibat terkenanya panas yang berasal dari matahari.
Namun pada umumnya uap air yang ada diatmosfir hanya terdapat di uapan
air laut, sebab luas laut mencapai ¾ luas
permukaan bumi. Terkondensasinya uap air di atmosfir akan merubah
menjadi awan, yang akhirnya awan-awan tersebut akan berubah menjadi
hujan, air hujan yang telah turun dimuka bumi akan masuk kedalam tanah,
dan pada akhirnya air tanah ini akan terbentuk menjadi air tanah air
tanah permukaan.
Air
yang ada didalam tanah akan diserap oleh tumbuhan memalui pembuluh yang
ada dalam tubuh, lalu transpirasi uap air akan dilepaskan oleh tanaman
atau tumbuhan ke atas atmosfir. Transpirasi penguapan dalam ekosistem
darat bisa mencapai 90 % yang dilakukan oleh tumbuhan.
Air
tanah yang ada dipermukaan bumi mengalir ke arah sungai, lalu bermuara
ke laut dan ke danau. Daur ulang yang terjadi ini disebet dengan siklus
panjang namun siklus ini berawal dari terjadinya proses Evapotranspirasi
dan Transpirasi pada air yang dikuti oleh presipitasi atau proses
terjadinya air yang turun ke muka bumi disebut sikus pendek.
Sama
seperti proses fotosintesis pada siklus karbon, matahari juga berperan
penting dalam siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang
mendorong siklus air, memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat
pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang
menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan
langsung menjadi uap air. Selain itu semua, juga terjadi
evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah yang
menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
Setelah
air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar
bergerak naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu
udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer
menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap
air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.
Arus
udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak proses
meteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh,
dan air jatuh dari langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi
jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat terakumulasi sebagai es
dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun. Snowpack
(salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di
atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air
jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai hujan,
dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
- Daur Balerang Atau Sulfur
Sulfur
hanya ada dalam sulfur anorganik, sulfur akan direduksi menjdi sulfida
oleh bakteri yang berbentuk sulfur dioksida atau berbentuk hidrogen
sulfida. Hidrogen Sulfida mampu memusnahkan mahluk hidup yang berada
diperairan yang akhirnya akan menghasilkan bahan organik yang telah mati
akibat pengurai. Tumbuhan pun dapat menyerap sulfur yang berbentuk
sulfat (SO4).
Bakteri
yang terlibat dalam proses daur belerang atau sulfur yaitu Desulfibrio
dan Desulfomaculum berperan untuk mereduksi sulfat menjadi sulfida yang
berbentuk (H2S) atau hidrogen sulfida, sulfida bermanfaat untuk bakteri
Fatoautotrof anaerob seperti halnya Chromatium yang melepasjan sulfur
serta oksigen.
Proses Terjadinya Sulfur
Sulfur
terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu
bara atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapai, lalu asapnya
itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada
diawan yang menjadi hidrolidid air membentuk H2SO4, awan akan mengalami
kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan
asam.
Air
hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang
sangat peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk
anorganik (SO4), sulfat ini yang mampu berpindah dari bumi atau alam
ketubuh tanaman/ tumbuhan melalui penyerapan sulphate oleh akar.
Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
- Daur Karbon dan Oksigen
Terjadinya
proses timbal balik antara daur ulang resirasi dan fotosintesis yang
bertanggung jawab atas terjadinya perubahan dan pergerakan utama karbon.
Menurunya fotosintesis dapat mempengaruhi naik atau turunnya suatu gas
CO2 dan O2 yang ada diatmosir secara musiman. Silkus karbon sangat
dipengaruhi oleh oksigen dan fotosintesis. Daur karbon berada di empat
tempat yaitu Geosfer atau didalam bumi, hidrosfer atau diair, Atsmosfer
atau diudara, dan Biosfer atau didalam makhluk hidup.
Pencemaran udara pada zaman era globalisasi ini berdapt pada peningkatan CO2 yang masuk ke Atmosfir.
Senyawa
ornganik seperti protein, urea atau asam nukleat atau senyawa anorganik
seperti nitrat, nitrit dan ammonia merupakan senyawa yang terdapat di
Nitrogen. Dibawah ini tahap-tahapan terjadinya dair nitrogen yaitu
1. Tahap
pertama yaitu daur nitrogen ialah proses transfer nitrogen dari atmosif
kedalam tanah. Selain masuknya nitrogen kedalam tanah akibat dari air
hujan, nitrogen juga dapat masuk melalui proses fiksasi nitrogen, proses
ini dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang akan bersimbiosis dengan bakteri Azotobacter, Clostridium, dan polong-polongan. Gangang hijau juga memiliki kemampuan yang sama seprti memfiksasi nitrogen.
2. Tahap
kedua dimana nitrat diperoleh dari hasil fiksasi biologis yang
digunakan oleh produsen atau tnaman yang akan mengubahnya menjadi
protein. Jika ada hewan atau tanaman yang mati makan pengurai akan
merubahnya menjadi NH3 (gas amoneak) dan akan merubah menjadi NH4+
(garam ammonim yang terlarut oleg air), proses yang terjadi ini
dinamakan dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas bisa mengubah senyawa
ammonium dan amoneak menjadi Nitrat yang diproses oleh Nitrosomonas.
Denitrifikasi merupakan proses dimana oksigen yang terdapt dalam tanah
terbasa, makan nitra akan cepat ditransformaasikan menjadi oksida
nitrogen atau gas nitrogen.
- Daur Nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea,
protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti
ammonia, nitrit, dan nitrat.
1. Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah.
Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke
dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen
secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis
dengan polong-polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu
ganggang hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi
nitrogen.
2. Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.
0 komentar:
Posting Komentar